Efektivitas edukasi melalui webapps pencegahan perdarahan berulang varises esofagus terhadap pengetahuan pasien sirosis hepatis
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i4.205Keywords:
Edukasi, Pengetahuan, Sirosis Hepatis, WebappsAbstract
Background: Esophageal varices is one of the serious complications of portal vein hypertension. Utilization of information technology in nursing services can help monitor the condition of hepatic cirrhosis clients after hospitalization. Although some education is well received, often the education provided is not optimal, especially for outpatients at the polyclinic.
Purpose: To analyze the effectiveness of education through Webapps to prevent recurrent bleeding of esophageal varices on the knowledge of patients with hepatic cirrhosis.
Method: Quasi Experiment with Nonequivalent Control Group Design. The sample was purposively selected as many as 132 respondents with 66 in the control group and 66 in the intervention group.
Results: No significant relationship between age group, gender, occupation, and knowledge (p>0.05). Length of stay (<5 days and ≥5 days) had a significant association with pre-test knowledge (p=0.003<0.05), but not significant at post-test (p=0.468>0.05). Education (low, middle, high) showed no significant difference in pre-test and post-test knowledge scores in the intervention group. Despite the variation, the pre-test and post-test scores at all education levels were not significantly different.
Conclusion: The conclusion of this study is that the characteristics of respondents such as age, gender, occupation are not significantly related to knowledge, although education has a slight variation in value, but not significant. While the length of hospitalization is only significant in pre-test knowledge.
Keywords: Cirrhosis Hepatis; Education; Knowledge; Webapps.
Pendahuluan: Varises esofagus (VE) merupakan salah satu komplikasi hipertensi vena porta yang serius. Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan keperawatan dapat membantu memonitor kondisi klien sirosis hepatis setelah perawatan di Rumah Sakit. Meskipun sebagian edukasi diterima dengan baik, seringkali edukasi yang diberikan kurang optimal, khususnya pada pasien berobat jalan di poliklinik.
Tujuan: Untuk menganalisis efektivitas edukasi melalui Webapps pencegahan perdarahan berulang varises esofagus terhadap pengetahuan pasien sirosis hepatis.
Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan quasi eksperimental design yang menerapkan desain non-equivalent (pre-test and post-test) control group. Penelitian ini dilakukan di Ruang Prosedur Terpadu Ilmu Penyakit Dalam RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo Jakarta, dilaksanakan pada bulan Agustus 2023 dengan populasi sebanyak 132. Analisa bivariat digunakan untuk menganalisis keefektifan pengaruh Webapps. Skala data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data rasio. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji T-test menggunakan SPSS 21 dengan nilai kesalahan (α 0.05).
Hasil: Tidak ada hubungan signifikan antara kelompok usia, jenis kelamin, dan pekerjaan terhadap pengetahuan (p>0.05). Lama rawat (<5 hari dan ≥5 hari) memiliki hubungan signifikan dengan pengetahuan pre-test (p=0.003<0.05), tetapi tidak signifikan pada post-test (p=0.468>0.05). Tingkat pendidikan tidak menunjukkan perbedaan signifikan dalam nilai pengetahuan pre-test dan post-test pada kelompok intervensi. Meskipun terdapat variasi, nilai pre-test dan post-test pada semua tingkat pendidikan tidak berbeda secara signifikan.
Simpulan: Karakteristik partisipan seperti usia, jenis kelamin, dan pekerjaan tidak berhubungan signifikan dengan pengetahuan. Meskipun pendidikan sedikit memiliki variasi nilai, namun tidak signifikan dan lama rawat hanya signifikan pada pengetahuan pre-test.
Kata Kunci: Edukasi; Pengetahuan; Sirosis Hepatis; Webapps.