Keterampilan keluarga yang memiliki anak dengan gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas (GPPH)
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i8.447Keywords:
Anak, Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas (GPPH), Keluarga, KeterampilanAbstract
Background: Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) is a mental disorder that causes children to have difficulty concentrating and taking action without thinking about the consequences of what they do and becoming hyperactive. Having and caring for a child with ADHD is a challenge for families, especially parents, so family skills are needed in caring for children with ADHD.
Purpose: To describe the skills of families who have children with ADHD.
Method: Descriptive research on the skills of families who have children with ADHD, was conducted at Special Schools (SLB) in Medan City in March-April 2024. Sampling used random sampling according to the inclusion criteria, so that the number of respondents was 36 people. The sample inclusion criteria used were parents or those who live with children with ADHD and were willing to be respondents, while the exclusion criteria were respondents with unilateral reasons for stopping participating in the study. The study was conducted by distributing questionnaires to respondents with a Likert scale assessment and univariate data analysis.
Results: Most respondents have a high school education of 21 respondents (58.3%), work as self-employed as many as 18 respondents (50.0%) with income below the regional minimum wage as many as 21 respondents (58.3%). Based on the relationship with children, most respondents are parents of children as many as 35 respondents (97.2%) and most respondents are in the medium skill category as many as 35 respondents (97.2%).
Conclusion: Respondents had medium skills, so the importance of support and encouragement from health workers in improving family skills in caring for children with ADHD.
Keywords: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD); Children; Family; Skills.
Pendahuluan: Gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas (GPPH) merupakan salah satu gangguan mental yang menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk konsentrasi dan melakukan tindakan tanpa memikirkan akibat dari yang dilakukan serta hiperaktif. Memiliki dan merawat anak dengan GPPH merupakan sebuah tantangan bagi keluarga khususnya orang tua, sehingga perlu memiliki keterampilan keluarga dalam merawat anak dengan GPPH.
Tujuan: Untuk mendeskripsikan keterampilan keluarga yang memiliki anak dengan gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas (GPPH).
Metode: Penelitian deskriptif tentang keterampilan keluarga yang memiliki anak dengan gangguan pemusatan perhatian hiperaktivitas (GPPH), dilakukan di sekolah luar biasa (SLB) di Kota Medan pada bulan Maret-April 2024. Pengumpulan sampel menggunakan random sampling sesuai kriteria inklusi, sehingga didapatkan jumlah sebanyak 36 responden. Kriteria inklusi sampel yang digunakan yaitu, orang tua atau yang tinggal bersama dengan anak GPPH dan bersedia untuk menjadi responden, sedangkan kriteria eksklusi adalah responden dengan alasan sepihak menghentikan keikutsertaan dalam penelitian. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada responden dengan penilaian skala likert dan analisis data univariat.
Hasil: Mayoritas responden menamatkan pendidikannya hingga SMA sebanyak 21 responden (58.3 %), bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 18 (50.0 %) dengan penghasilan yang didapat <UMR sebanyak 21 responden (58.3). Berdasarkan hubungan dengan anak, mayoritas responden adalah orang tua anak sebanyak 35 (97.2 %) dan sebagian besar responden dalam kategori keterampilan sedang sebanyak 35 (97.2%).
Simpulan: Responden memiliki keterampilan sedang, sehingga pentingnya dukungan dan dorongan tenaga kesehatan dalam meningkatkan keterampilan keluarga untuk merawat anak dengan GPPH.
Kata Kunci: Anak; Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas (GPPH); Keluarga; Keterampilan.
References
Adiputra, I. M. S., Pinatih, G. I., Trisnadewi, N. W., & Oktviani, N. P. W. (2021). Literatur review: faktor risiko attention deficit hyperactivity disorder (ADHD): risk factors of attention deficit hyperactivity disorder (ADHD): Literature review. Bali Medika Jurnal, 8(1), 35-44.
Alkaff, M., Khatimi, H., Sari, Y., Darmawan, P., & Primananda, R. (2019). Sistem pakar berbasis android untuk mendeteksi jenis perilaku ADHD pada anak. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK). 6(2), 135-140.
Asih, S. H. M., Sunarno, R. D., & Marettina, N. (2012). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan ISPA terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu merawat balita ISPA di rumah. Karya Ilmiah.
Bangun, S. R., Putra, B. S., Atmojo, W. T., Sevriana, E. S., Hanifa, Y. N. M., & Pangestuti, R. C. A. (2023). Play therapy efficacy in ADHD-symptom reduction as measured by the test of variables of attention (TOVA). Journal of Child & Adolescent Mental Health, 35(1-3), 118-128.
Daulay, W., Nasution, M. L., & Purba, J. M. (2023). Pola komunikasi keluarga: Studi kasus pada remaja dengan kategori resiko dan gangguan masalah kesehatan jiwa. Content: Journal of Communication Studies, 1(01), 34-41.
Erlanti, M. S., Mulyana, N., & Wibowo, H. (2016). Teknik parenting dan pengasuhan anak studi deskriptif penerapan teknik parenting di rumah parenting yayasan Cahaya Insan Pratama Bandung. Prosiding KS, 3(2).
Hayati, D. L., & Apsari, N. C. (2019). Pelayanan khusus bagi anak dengan attentions deficit hyperactivity disorder (ADHD) dalam meningkatkan kebutuhan pengendalian diri dan belajar di sekolah inklusif. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 6(1), 108-122.
Karimzadeh, M., Khodabakhshi-koolaee, A., Davoodi, H., & Heidari, H. (2020). Experiences and worries in mothers with children suffering from ADHD: A Grounded Theory Study. Caspian Journal of Pediatrics, 6(1), 390-398.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Diakses dari: https://komnaspt.or.id/wp-content/uploads/2020/12/Riset_Riskesdas-2010_Balitbang-Kemenkes_2010.pdf
Leitch, S., Sciberras, E., Post, B., Gerner, B., Rinehart, N., Nicholson, J. M., & Evans, S. (2019). Experience of stress in parents of children with ADHD: A qualitative study. International journal of qualitative studies on health and well-being, 14(1), 1690091.
Natarezwa, M. K. R., Nurcintame, N. P., Bongso, C. I., Anggela, K., & Heng, P. H. (2023). Meningkatkan pemahaman publik terhadap anak adhd melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Serina Abdimas, 1(2), 1005-1017.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdiyanto, M. F. H. (2020). Giving Positive Reinforcement to Reduce Aggressiveness in Children with ADD. Proceedings of The ICECRS, 8.
Nurfadhillah, S., Nurlaili, D. A., Syapitri, G. H., Shansabilah, L., & Dewi, N. H. H. (2021). Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) pada Siswa Kelas 3 di SD Negeri Larangan 1. PENSA, 3(3), 453-462.
Nurhasanah, A., & Nurdahlia, N. (2020). Edukasi Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Keluarga Dalam Pencegahan Jatuh Pada Lansia. Jkep, 5(1), 84-100.
Nurinawati, S., Purba, F. D., & Qodariah, L. (2021). Kualitas hidup pada ibu dari anak dengan attention deficit hiperactivity disorder. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 9(2), 131-141.
Purba, J. M., & Sutharangsee, W. (2014). Family caregiver's competencies of patient with schizophrenia: a concept analysis. The Malaysian Journal of Nursing (MJN), 6(1), 26-30.
Purba, J. M., Suttharangsee, W., & Chaowalit, A. (2016). Effects of a caregiver coaching program on family caregivers’competencies for persons with schizophrenia: a pilot study. J Health Res, vol, 30(4).
Putra, T. (2022). Anak ADHD dan cara menanganinya. Victory Pustaka Media. Diakses dari: www.VictoryPustakaMedia.com
Rahimi, W., Bahri, S., & Fajriani, F. (2019). Dukungan orang tua terhadap pendidikan anak tunanetra di sekolah dasar luar biasa Kota Banda Aceh. JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling, 4(2).
Rasyid, M., Suhesty, A., Nugroho, H., & Aulia, M. R. (2019). Peningkatan keterampilan pengasuhan positif orang tua anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui pelatihan helping parents with challenging children. PLAKAT (Pelayanan Kepada Masyarakat), 1(2), 128-138.
Sari, A. N., & Rohmawati, A. (2020). Penanganan Anak ADHD (Attention Deficit Hiperacitivity Disorder) di Mi Amanah Tanggung Turen. JURALIANSI: Jurnal Lingkup Anak Usia Dini, 2(1), 1-9.
Sumiyati, D., Kusumastuti, N. A., & Sari, R. S. (2024). Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Orang Tua Pasien Di Perina-Nicu RSUD Kabupaten Tangerang. Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan., 2(1), 345-358.
Suri, D. P., & Daulay, W. (2012). Mekanisme koping pada orang tua yang memiliki anak down syndrome di sdlb negeri 107708 lubuk pakam kabupaten deli serdang.
Utami, R. D. L. P., Safitri, W., Pangesti, C. B., & Rakhmawati, N. (2021). Pengalaman orang tua dalam merawat anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 222-230.
Zhao, H., & Chen, J. (2020). Construction of nursing intervention model and clinical empirical study on dopamine beta hydroxylase gene polymorphism in children with ADHD. Journal of Chemistry, 2020(1), 9068736.