Hubungan resiliensi dan kemampuan merawat anggota keluarga dengan skizofrenia
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i6.433Keywords:
Kemampuan Merawat, Resiliensi, SkizofreniaAbstract
Background: Schizophrenia is a chronic mental disorder characterized by distortions in thinking, perception, emotion, language, and behavior. Families of people with schizophrenia often feel a heavy burden when the family's care needs cannot be met properly. Resilience is a key factor in dealing with stress, anxiety, and worry about the patient's condition. This ability is very important to have in order to accept, adapt, recover, and also overcome a problem that occurs in his life, so that individuals can maintain and continue life optimally.
Purpose: To determine the relationship between resilience and ability to care for family members with schizophrenia undergoing outpatient treatment.
Method: Quantitative research with a descriptive approach, the sample used was 30 family members of schizophrenia patients who came for treatment at the outpatient polyclinic of the Regional Technical Implementation Unit of Prof. Dr. Muhammad Ildrem Mental Hospital Medan. Sampling used non-probability sampling technique, purposive sampling method. Data collection used the family resilience assessment scale (FRAS) and a questionnaire on the ability to care for family members with schizophrenia. Data analysis used univariate with table presentation in the form of frequency distribution and percentage.
Results: The average value of family resilience was 61.80 (sufficient category) for 28 participants (93.3%) and the average value of the ability to care for family members with schizophrenia was 31.17 (unable category) for 20 participants (66.7%).
Conclusion: Family empowerment programs have been proven to increase family resilience and ability to care for ODS, so that indirectly it can prevent relapse and reduce signs of symptoms in schizophrenia.
Suggestion: Further researchers should use research assistants and before involving assistants, Training of Trainers (TOT) should be conducted first to align perceptions between researchers and assistants, so that the research results obtained are more accurate.
Keywords: Caring Ability; Resilience; Schizophrenia.
Pendahuluan: Skizofrenia merupakan gangguan mental yang bersifat kronis ditandai dengan distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Keluarga orang dengan skizofrenia (ODS) sering kali merasakan beban yang berat ketika kebutuhan perawatan yang diperlukan keluarga tidak dapat terpenuhi dengan baik. Resiliensi menjadi faktor kunci untuk mengatasi stres, gelisah, dan kekhawatiran terhadap kondisi pasien. Kemampuan ini sangat penting sekali dimiliki agar bisa menerima, beradaptasi, bangkit dan juga mengatasi sebuah permasalahan yang terjadi di hidupnya, sehingga individu bisa menjaga dan melangsungkan hidup secara maksimal.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan resiliensi dan kemampuan merawat anggota keluarga dengan skizofrenia (ODS) yang menjalani rawat jalan.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, sampel yang digunakan adalah 30 anggota keluarga dengan skizofrenia yang datang berkunjung ke poli rawat jalan UPTD khusus Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem, Medan. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling metode purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan family resilience assessment scale (FRAS) dan kuesioner kemampuan merawat anggota keluarga ODS. Analisis data menggunakan univariat dengan penyajian tabel berbentuk distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil: Nilai rerata resiliensi keluarga 61.80 (kategori cukup) sebanyak 28 partisipan (93.3%) dan nilai rerata kemampuan merawat anggota keluarga dengan skizofrenia 31.17 (kategori tidak mampu) sebanyak 20 partisipan (66.7%).
Simpulan: Program pemberdayaan keluarga terbukti meningkatkan resiliensi dan kemampuan keluarga merawat ODS, sehingga secara tidak langsung dapat mencegah kekambuhan dan penurunan tanda gejala pada skizofrenia.
Saran: Penelitian selanjutnya agar menggunakan asisten peneliti dan sebelum melibatkan asisten, perlu dilakukan Training of Trainers (TOT) terlebih dahulu untuk menyamakan persepsi antara peneliti dan asisten, sehingga hasil penelitian akan lebih akurat.
Kata Kunci: Kemampuan Merawat; Resiliensi; Skizofrenia.
References
Agustina, N. W., & Handayani, S. (2017). Kemampuan keluarga dalam merawat pasien skizofrenia dengan gejala halusinasi. URECOL, 439-444.
Arifin, M., & Budiarto, E. (2022). Family Empowerment as an Effort to Increase Family Independence in Caring for Clients with Mental Disorders at Home: A Literature Review. In 3rd Borobudur International Symposium on Humanities and Social Science 2021 (BIS-HSS 2021) (pp. 663-666). Atlantis Press.
Dewi, G. K. (2018). Pengalaman caregiver dalam merawat klien skizofrenia di kota sungai penuh. Jurnal Endurance, 3(1), 200-212.
Efendi, S. (2020). Pengaruh Tindakan Keperawatan Ners, Cognitive Behaviour Therapy, dan Psikoedukasi Keluarga terhadap Pencegahan Faktor Risiko Kekambuhan Klien Perilaku Kekerasan dan Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa. Diakses dari: https://lontar.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak/id_abstrak-20507469.pdf
Farkhah, L., Suryani, S., & Hernawaty, T. (2017). Faktor caregiver dan kekambuhan klien skizofrenia. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(1), 37-46.
Friedman, M. M., Bowden, V. R., & Jones, E. G. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset, teori, dan praktek. Jakarta: Egc, 5-6.
Hawari, D. (2007). Pendekatan Holistik pada Gangguan Skizofrenia. Jakarta: FKUI.
Inayah, K. M., & Nafiah, H. (2023). Gambaran Resiliensi Pada Caregiver Penderita Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. In Prosiding University Research Colloquium (pp. 462-471).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018). Diakses dari: https://layanandata.kemkes.go.id/katalog-data/riskesdas/ketersediaan-data/riskesdas-2018
Manao, B. M., & Pardede, J. A. (2019). Beban keluarga berhubungan dengan pencegahan kekambuhan pasien skizofrenia. Jurnal Keperawatan Jiwa, 12(3), 3.
Mir’atannisa, I. M., Rusmana, N., & Budiman, N. (2019). Kemampuan adaptasi positif melalui resiliensi. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and Research, 3(02), 70-75.
Naafi, A. M., Perwitasari, D. A., & Darmawan, E. (2016). Kepatuhan minum obat pasien rawat jalan skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. DR. Soerojo Magelang. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(2), 7-12.
Nurcahyati, F. A. (2020). Hubungan Internalized Stigma Dan Resiliensi Dengan Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 2 Sleman (Doctoral Dissertation, Universitas Alma Ata).
Pandjaitan, E. A. A., & Rahmasari, D. (2020). Resiliensi pada caregiver penderita skizofrenia. Jurnal Penelitian Psikologi, 7(03), 116-166.
Papalia, D.E., Old s, S. W., & Feldman, R. D. (2016). Human Development Perkembangan Manusia, Jakarta: Salemba Humanika.
Parendrawati, D. P., Susanto, H., Keliat, B. A., & Sesaria, T. G. (2023). Kemampuan Keluarga Merawat Pasien Skizofrenia terhadap Kemampuan Mencegah Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Keperawatan, 15(1), 367-372.
Patricia, H., Rahayuningrum, D. C., & Nofia, V. R. (2019). Hubungan beban keluarga dengan kemampuan caregiver dalam merawat klien skizofrenia. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 10(2), 45-52.
Pentariputri, D. N., Pribowo, P., & Muharam, A. (2021). Resiliensi keluarga pasien pasca rawatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial, 3(1), 58-70.
Prabhawidyaswari, N. M. C., Darmawan, I. P. E., Yanti, N. P. E., Saraswati, N. W. S., Puspitasari, N. P. R., Suari, D. A. W. M., & Dwipayana, I. M. P. (2022). Hubungan Karakteristik Keluarga terhadap Frekuensi Kekambuhan pada Pasien dengan Skizofrenia. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 15(1), 15-26.
Purba, J. M., & Bukit, E. K. (2016). The effect of a psychoeducation intervention on burden among caregivers of persons with schizophrenia in Medan. In 1st Public Health International Conference (PHICo 2016) (pp. 360-364). Atlantis Press.
Purba, J. M., Simamora, R. H., Karota, E., & Siregar, C. T. (2020). Family support for persons with schizophrenia after physical restraint and confinement. Enfermería Clínica, 30, 53-56.
Putri, D. E., Afrizal, A., Hamidi, D., & Effendy, E. (2022). Experience Caring for People with Schizophrenia in Families in West Sumatera. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 10(G), 166-170.
Rukmini, C. T., & Syafiq, M. (2019). Resiliensi keluarga sebagai caregiver pasien skizofrenia dengan kekambuhan. Character Jurnal Penelitian Psikologi, 6(2).
Stuart, G. W. (2016) Principe and practice of Psychiatric Nursing. Diakses dari: https://books.google.co.id/books?id=ivALBAAAQBAJ&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false
Stuart, G. W. (2021). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, edisi Indonesia 11: Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart, edisi Indonesia 11. Elsevier Health Sciences.
Sulistyowati, N. (2012). Hubungan pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan kekambuhan skizofrenia di desa paringan kecamatan jenangan kabupaten ponorogo. Surabaya: Universitas Airlangga.
Surahman, S. P., Mamnu’ah, S., & Riyanto, S. (2022). Hubungan tingkat religiusitas dengan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di Puskesmas Seyegan, Sleman, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).
Suwardiman, D. (2021). Hubungan antara dukungan keluarga dengan beban keluarga untuk mengikutiregimen terapeutik pada keluarga klien halusinasi di RSUD Serang. Diakses dari: https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/old26/20280324-T%20Deni%20Suwardiman.pdf
Townsend, M. C. (2014). Psychiatric nursing: assessment, care plans, and medications. FA Davis.
Wei, Y., Peng, Y., Li, Y., Song, L., Ju, K., & Xi, J. (2022). Caregivers’ burden and schizophrenia patients’ quality of life: Sequential mediating effects of expressed emotion and perceived expressed emotion. Frontiers in Psychiatry, 13, 961691.
World Health Organization. (2022). Schizophrenia. Diakses dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia