Hubungan pemenuhan social needs dengan perilaku pacaran berisiko pada remaja
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i3.303Keywords:
Remaja, Perilaku Pacaran Berisiko, Social NeedsAbstract
Background: The dating style of today's adolescents shows risky behavior that is not appropriate for their age, such as behavior that leads to premarital sex. The process of sexual interaction in adolescents is described in five phases which include touching, courtship without kissing, kissing, touching sensitive body parts (such as breasts and genitals), and sexual intercourse. Basic social needs are a very important variable in motivating behavior.
Purpose: To determine the relationship between fulfilling social needs and risky dating behavior in adolescents.
Method: The study used a quantitative descriptive method with a total sampling of 107 respondents. The measuring instrument in this study used a social needs questionnaire and a premarital sexual behavior questionnaire. This study uses a descriptive statistical analysis test and the correlational coefficient Spearman's rho (Sig = <0.05).
Results: On average, adolescent’s social needs are met at 69.2% and adolescents dating behavior is at a low risk level at 69.2%. This research shows that there is a significant relationship between the two variables with a significance value of 0.001 (<0.05) and a correlation coefficient of -0.323, meaning that the level of strength of the relationship between the two variables reflects a fairly strong relationship in a negative direction (not in the same direction), which means that if If the value of fulfilling social needs decreases, the value of risky dating behavior will increase.
Conclusion: There is a fairly strong negative relationship between fulfilling social needs and risky dating behavior in adolescents.
Suggestion: Collaboration between nursing students, schools, parents, health workers and the community to conduct research or sexual health education programs that focus on building healthy interpersonal relationships and managing the risks of premarital sexual behavior in adolescents is important to prevent the emergence of disease from risky dating behavior.
Keywords: Adolescents; Risky Dating Behavior; Social Needs.
Pendahuluan: Gaya berpacaran pada remaja saat ini menunjukan perilaku berisiko yang tidak sesuai dengan usianya seperti perilaku yang mengarah kepada hubungan seks pra-nikah. Proses interaksi seksual pada remaja diuraikan menjadi lima fase yang meliputi, menyentuh, berpacaran tanpa kegiatan berciuman, melakukan ciuman, melakukan sentuhan pada bagian tubuh sensitif (seperti payudara hingga kelamin), dan berhubungan intim seksual. Kebutuhan dasar social needs merupakan variabel yang sangat penting dalam memotivasi perilaku.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan social needs dengan perilaku pacaran berisiko pada remaja.
Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan total sampling sebanyak 107 responden. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner social needs dan kuesioner perilaku seksual pra-nikah. Penelitian ini menggunakan uji analisis statistic deskriptif dan Correlational Coefficient Spearman’s rho (Sig = <0.05).
Hasil: Rata-rata kebutuhan social needs remaja cukup terpenuhi sebanyak 69.2% dan perilaku pacaran remaja rata-rata pada tingkat risiko rendah sebanyak 69.2%. Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel dengan nilai signifikansi sebesar 0.001 (<0.05) dan koefisien korelasi -0.323, berarti tingkat kekuatan keterkaitan antara kedua variabel tersebut mencerminkan relasi yang cukup kuat dengan arah hubungan negatif (tidak searah) yang artinya, jika nilai pemenuhan social needs menurun maka nilai perilaku pacaran berisiko akan semakin meningkat.
Simpulan: Terdapat hubungan negatif yang cukup kuat antara pemenuhan social needs dengan perilaku pacaran berisiko pada remaja.
Saran: Kerjasama antara mahasiswa keperawatan, sekolah, orang tua, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk melakukan penelitian atau program pendidikan kesehatan seksual yang berfokus pada pembangunan hubungan interpersonal yang sehat dan pengelolaan risiko perilaku seksual pra-nikah pada remaja penting untuk mencegah timbulnya perilaku pacaran berisiko.
Kata Kunci: Remaja; Perilaku Pacaran Berisiko; Social Needs.