Self diagnose dan tingkat kecemasan pada mahasiswa keperawatan: Studi korelasional

Authors

  • Satria Rifqi Farhan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Reni Nuryani Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Sri Wulan Lindasari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

DOI:

https://doi.org/10.33024/hjk.v18i3.179

Keywords:

Kecemasan, Kesehatan Mental, Mahasiswa Keperawatan, Self Diagnose

Abstract

Background: In pursuing education, it is not uncommon for students to engage in the habit of self-diagnosing or what is usually called self-diagnosis. This behavior can occur because of the large amount of information about health that students learn during lectures and the high level of curiosity about the symptoms of the disease they are experiencing without any follow-up to visit medical personnel. Often nursing students who engage in this habit experience anxiety. Causes of anxiety include worry about contracting a dangerous disease that could spread to people closest to you.

Purpose: To determine the relationship between self-diagnosis behavior and anxiety levels.

Method: Quantitative descriptive research with a correlational approach. The variables used in this research are self-diagnosis behavior and anxiety level. This was carried out on all nursing students who were indicated to have carried out self-diagnosis with a sample of 204 students using a sampling technique in the form of proportional stratified random sampling. Data analysis used the correlation test with the Chi-square test.

Results: Obtained a value of p= <0.001, which means p<α (0.05) of the relationship between self-diagnosing behavior and anxiety levels. There were 161 respondents with a strong self-diagnosis category, 112 respondents (69.6%) experienced mild anxiety and 3 respondents (1.9%). Meanwhile, 46 respondents (28.5%) did not experience anxiety or were in the normal category.

Conclusion: There is a significant relationship between self-diagnosing behavior and anxiety levels.

Suggestion: For students who experience anxiety due to self-diagnosis, it is best to immediately contact health services for a more in-depth examination and other supporting examinations so that they can identify the disease they are experiencing and receive treatment quickly and accurately.

 

Keywords: Anxiety; Mental Health; Nursing Students; Self Diagnose.

 

Pendahuluan: Dalam menempuh pendidikan keperawatan tidak jarang mahasiswa melakukan kebiasaan mendiagnosa diri sendiri atau biasa disebut self-diagnose. Perilaku tersebut bisa terjadi karena banyaknya informasi tentang kesehatan yang dipelajari mahasiswa selama perkuliahan dan rasa penasaran yang tinggi terkait gejala penyakit yang sedang dialami tanpa adanya tindak lanjut untuk mengunjungi tenaga medis. Seringkali mahasiswa keperawatan yang melakukan kebiasaan tersebut mengalami kecemasan. Penyebab kecemasan antara lain, khawatir terkena penyakit yang berbahaya dan dapat menular kepada orang terdekatnya.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara perilaku self-diagnose dengan tingkat kecemasan.

Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku self diagnose dan tingkat kecemasan. Dilakukan kepada seluruh mahasiswa keperawatan yang terindikasi melakukan self diagnose dengan sampel berjumlah 204 mahasiswa menggunakan teknik pengambilan sampel berupa proportionate stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi dengan uji Chi-square.

Hasil: Didapatkan nilai p= <0.001 yang artinya p<α (0.05) hubungan antara perilaku self-diagnose dengan tingkat kecemasan. Responden dengan kategori self diagnose kuat sebanyak 161 responden, sebanyak 112 responden (69.6%) mengalami kecemasan ringan dan sebanyak 3 responden (1.9%). Sedangkan sebanyak 46 responden (28.5%) tidak mengalami kecemasan atau berada pada kategori normal.

Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku self-diagnose dengan tingkat kecemasan.

Saran: Bagi mahasiswa yang mengalami kecemasan akibat melakukan self diagnose, sebaiknya langsung menghubungi pelayanan kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam dan pemeriksaan penunjang lainnya agar dapat diketahui penyakit yang sedang dialami dan mendapat penanganan secara cepat dan akurat.

 

Kata Kunci: Kecemasan; Kesehatan Mental; Mahasiswa Keperawatan; Self Diagnose.

Published

2024-05-22

How to Cite

Farhan, S. R., Nuryani, R., & Lindasari, S. W. (2024). Self diagnose dan tingkat kecemasan pada mahasiswa keperawatan: Studi korelasional. Holistik Jurnal Kesehatan, 18(3), 328–334. https://doi.org/10.33024/hjk.v18i3.179