Faktor determinan keraguan ibu terhadap vaksinasi dasar pada anak bawah dua tahun
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i9.572Keywords:
Anak Bawah Dua Tahun, Faktor Determinan, Keraguan Ibu, Vaksinasi DasarAbstract
Background: Child health is still a major health problem in Indonesia. The health condition of children in a country can be measured by the infant mortality rate. The infant mortality rate is the death of infants under the age of one year. Vaccination is the most effective way to save lives from infectious diseases. Vaccination campaigns have helped combat smallpox since the mid-20th century and against polio, measles, and invasive pneumococcus, as well as other deadly infectious diseases. Public concerns about certain vaccines can lead to vaccine hesitancy, which can threaten the achievement of adequate vaccination coverage. There are several factors that influence hesitancy about vaccination, including environmental factors, individual and group factors, and certain issues.
Purpose: To determine the determinants of maternal hesitancy about basic immunization in children under the age of two.
Method: Quantitative research of correlational analytical type with cross sectional approach, conducted in Purwokerto Utara I Health Center area in October 2023-April 2024. Independent variables in this study are environmental factors, individuals and groups and certain issues, while the dependent variable is mother's doubts about basic vaccination in children under two years (toddlers). The sampling technique used is simple random sampling, obtained a sample of 66 respondents. Sample inclusion criteria are mothers who have toddlers and are willing to fill out the questionnaire. Data analysis using univariate and bivariate Chi-square.
Results: There is an influence between environmental factors and individual/group factors on mothers' hesitation in providing basic immunization to their children with p values of 0.041 and 0.023 (<0.05), respectively. However, there is no relationship between specific issue factors and mothers' hesitation in providing basic immunization as evidenced by a p value of 0.064 (>0.05). The results of the ordinal logistic regression analysis show that individual and group factors are the most dominant factors with a p value > 0.056 which is significant at a significance level of α = 0.10.
Conclusion: Environmental factors and individual/group factors have a significant influence on mothers' hesitation in providing basic immunization to toddlers, while specific issue factors do not have a significant influence.
Suggestion: The implications of these findings suggest the need for a more comprehensive approach to increasing vaccination coverage. Such an approach should not only focus on disseminating accurate information about vaccination, but should also consider socioeconomic conditions, access to health facilities, and other social factors that influence maternal decisions. Appropriate education, strong social support, and better access to health services can significantly reduce maternal hesitancy towards vaccination and improve child health.
Keywords: Basic Vaccination; Children under Two Years; Determinant Factors; Mother's Doubt.
Pendahuluan: Kesehatan anak masih menjadi masalah utama di bidang kesehatan Indonesia. Keadaan kesehatan anak di suatu negara dapat diukur dengan angka kematian bayi. Kematian bayi adalah kematian bayi di bawah satu tahun. Vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk menyelamatkan nyawa dari penyakit menular. Kampanye vaksinasi telah membantu memerangi cacar sejak pertengahan abad ke- 20 dan melawan polio, campak, dan pneumokokus invasif serta penyakit menular lainnya yang mematikan. Kekhawatiran Masyarakat terhadap vaksin tertentu dapat menyebabkan keragu-raguan terhadap vaksin, dapat mengancam pencapaian cakupan vaksinasi yang memadai. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keraguan vaksinasi, antara lain yaitu faktor lingkungan, individu dan kelompok, serta isu-isu spesifik.
Tujuan: Untuk mengetahui faktor determinan keraguan ibu terhadap vaksinasi dasar pada anak bawah dua tahun.
Metode: Penelitian kuantitatif jenis analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di wilayah Puskesmas Purwokerto Utara I pada bulan Oktober 2023-April 2024. Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan, individu dan kelompok serta isu spesifik, sedangkan variabel dependen adalah keraguan ibu terhadap vaksinasi dasar pada anak bawah dua tahun (baduta). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, didapatkan sampel sebanyak 66 responden. Kriteria inklusi sampel yaitu ibu yang memiliki baduta dan bersedia mengisi kuesioner. Analisis data yang digunakan univariat dan bivariat Chi-square.
Hasil: Ada pengaruh antara faktor lingkungan dan individu/kelompok dengan keraguan ibu dalam memberikan vaksinasi dasar pada anaknya dengan p value masing-masing 0.041 dan 0.023 (< 0.05). Namun tidak ada hubungan antara faktor isu-isu spesifik dengan keraguan ibu dalam memberikan vaksinasi dasar dibuktikan dengan p value 0.064 (> 0.05). Hasil analisis regresi logistic ordinal menunjukan hasil bahwa, faktor individu dan kelompok paling dominan dengan p value >0.056 signifikan pada tingkat signifikansi α=0.10.
Simpulan: Faktor lingkungan dan individu/kelompok memiliki pengaruh signifikan terhadap keraguan ibu dalam memberikan vaksinasi vaksinasi dasar pada anak usia baduta, sedangkan faktor isu-isu spesifik tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Saran: Implikasi dari temuan ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif dalam upaya meningkatkan cakupan vaksinasi. Pendekatan tersebut tidak hanya harus berfokus pada penyebaran informasi yang akurat mengenai vaksinasi, tetapi juga harus mempertimbangkan kondisi sosial-ekonomi, akses ke fasilitas kesehatan, dan faktor-faktor sosial lainnya yang memengaruhi keputusan ibu. Edukasi yang tepat, dukungan sosial yang kuat, dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan dapat secara signifikan mengurangi keraguan ibu terhadap vaksinasi dan meningkatkan kesehatan anak.
Kata Kunci: Anak Bawah Dua Tahun; Faktor Determinan; Keraguan Ibu; Vaksinasi Dasar.
References
Adegbola, R. A., & Saha, D. (2010). Vaccines: A Cost-Effective Strategy to Contain Antimicrobial Resistance. Antimicrobial Resistance in Developing Countries, 477-490.
Adiwiharyanto, K., Setiawan, H., Widjanarko, B., Sutiningsih, D., & Musthofa, S. B. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam melaksanakan vaksinasi dasar lengkap pada anak di Puskesmas Miroto Kota Semarang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 7(2), 522-529.
Afrida, B. R., Annisa, N. H., & Antari, G. Y. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Status Vaksinasi pada Bayi Usia 12-24 Bulan di Perumahan Lingkar Asri Kelurahan Bajur Kecamatan Labu Api Lombok Barat. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 2(2).
Anggraeni, R., Feisha, A. L., Muflihah, T., Muthmainnah, F., Syaifuddin, M. A. R., Aulyah, W. S. N., & Rachmat, M. (2022). Penguatan vaksinasi dasar lengkap melalui edukasi pada ibu bayi dan balita di Desa Mappakalompo, Sulawesi Selatan. Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(4), 1215-1222.
Dinas Kesehatan Banyumas. (2021). Profil Kesehatan tahun 2021. Diakses dari: https://static.banyumaskab.go.id/website/file/website_010422105512624677a06d7ca.pdf.
Dinas Kesehatan Banyumas. (2022). Profil Kesehatan tahun 2022. Diakses dari: https://dinkes.banyumaskab.go.id/news/42432/profil-kesehatan-kabupaten-banyumas-tahun-2022
Edayani, S., & Suryawati, I. (2019). Hambatan Cakupan Vaksinasi Pada Anak Di Kabupaten Aceh Utara. Idea Nursing Journal, 10(3), 50-57.
Erchick, D. J., Gupta, M., Blunt, M., Bansal, A., Sauer, M., Gerste, A., & Limaye, R. J. (2022). Understanding determinants of vaccine hesitancy and acceptance in India: A qualitative study of government officials and civil society stakeholders. PloS one, 17(6), e0269606.
Han, G., & Son, H. (2021). Environmental factors affecting mothers’ decision-making about the HPV vaccination for their daughters. Human Vaccines & Immunotherapeutics, 17(11), 4412-4417.
Hanifah, N., Herdiana, I., & Ardi, R. (2021). Determinants of vaccine hesitancy in Indonesia: A scoping review. Makara Human Behavior Studies in Asia, 25 (1), 3–11.
Indriyani, S., Nurlisis, T. G., Rany, N., & Dewi, O. (2019). Higeia Journal Of Public Health Research And Development. Higeia Journal Of Public Health Research And Development. 6 (2), 176-184.
Kamal, A. H. M., Sarkar, T., Khan, M. M., Roy, S. K., Khan, S. H., Hasan, S. M., & Islam, M. S. (2023). Factors affecting willingness to receive COVID-19 vaccine among adults: a cross-sectional study in Bangladesh. Journal of Health Management, 25(3), 414-423.
Li, L., Wood, C. E., & Kostkova, P. (2022). Vaccine hesitancy and behavior change theory-based social media interventions: a systematic review. Translational behavioral medicine, 12(2), 243-272.
MacDonald, N. E. (2015). Vaccine hesitancy: Definition, scope and determinants. Vaccine, 33(34), 4161-4164.
Mossey, S., Hosman, S., Montgomery, P., & McCauley, K. (2020). Parents’ experiences and nurses’ perceptions of decision-making about childhood immunization. Canadian Journal of Nursing Research, 52(4), 255-267.
Nurfaiza, H., & Purwito, D. (2022). Primary Health Care Services During Pandemic. Proceedings Series on Health & Medical Sciences, 3, 94-97.
Purwito, D. (2021). An alternative maximum reach strategy for routine immunization during the pandemic in Indonesia. Medisinis Journal. 19(1), 1-3.
Rappuoli, R., Pizza, M., Del Giudice, G., & De Gregorio, E. (2014). Vaccines, new opportunities for a new society. Proceedings of the National Academy of Sciences, 111(34), 12288-12293.
Shengelia, M., & Verulava, T. (2024). Factors Associated with COVID-19 Vaccine Hesitancy in Georgia. Journal of Health Science and Medical Research, 42(3), 20241023.
Voo, J. Y. H., Lean, Q. Y., Ming, L. C., Hanafiah, N. H., Al-Worafi, Y. M., & Ibrahim, B. (2021). Vaccine knowledge, awareness and hesitancy: A cross sectional survey among parents residing at Sandakan district, Sabah. Vaccines, 9(11), 1348.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Holistik Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.