Peran dukungan orang tua, guru, dan teman sejawat terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi dan sikap terhadap penyakit menular seksual pada pelajar putri
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i7.374Keywords:
Kesehatan Reproduksi, Peran Orang Tua, Peran Guru, Remaja, Teman SejawatAbstract
Background: Adolescence is a transitional period marked by sexual maturity. At this time, direction and knowledge are needed to form good attitudes to prevent sexual deviations that lead to various kinds of sexual health problems.
Purpose: To determine the relationship between the role of parental, teacher and peer support in improving reproductive health knowledge and attitudes towards sexually transmitted diseases in female students.
Method: Quantitative research with an analytic and cross-sectional approach, implemented in an Integrated Modern Islamic Boarding School in X City in April-May 2023. The independent variables in this study are the role of teachers, parents, and peers, while the dependent variable is knowledge and attitude towards reproductive health. The sample technique used random sampling and the slovin formula, the number of samples used was 50 respondents. Univariate data analysis and bivariate statistical test using chi square test.
Results: The study showed that support from parents, teachers, and peers significantly improved adolescents' knowledge and attitudes about reproductive health. Some influential factors include the role of parents (p-value=0.001), the role of teachers (p-value=0.017) and peers (p-value=0.004).
Conclusion: There is a relationship between knowledge and attitudes towards parental, teacher, and peer support for students' reproductive health in modern Islamic boarding schools. Good knowledge and attitudes of respondents will have an impact on better mental health.
Keyword: Adolescents; Peers; Reproductive Health; Role of Parents; Role of Teachers.
Pendahuluan: Masa remaja adalah masa peralihan yang ditandai dengan kematangan seksual. Masa ini dibutuhkan arahan dan pengetahuan agar membentuk sikap yang baik untuk mencegah penyimpangan seksual yang menjerumus keberbagai macam permasalahan kesehatan seksual.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan peran dukungan orang tua, guru dan teman sejawat dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi dan sikap terhadap penyakit menular seksual pada pelajar putri.
Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik dan cross-sectional, dilakukan di Pesantren Modern Terpadu di kota X pada bulan April-Mei 2023. Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran guru, orang tua, dan rekan sejawat, sedangkan variabel dependen adalah pengetahuan kesehatan reproduksi dan sikap terhadap penyakit menular seksual pada pelajar putri. Teknik sampel menggunakan random sampling dan rumus slovin, jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Analisis data univariat dan bivariat uji statistik menggunakan uji chi square.
Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa dukungan orang tua, guru, dan teman sebaya signifikan meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi. Beberapa faktor yang berpengaruh antara lain, peran orang tua (p-value=0.001), peran guru (p-value=0.017) dan teman sebaya (p-value=0.004).
Simpulan: Adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap dukungan orang tua, guru dan teman sejawat dalam kesehatan reproduksi siswi di pesantren modern. Pengetahuan dan sikap responden yang baik akan berpengaruh terhadap kesehatan mental yang lebih baik.
Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi; Peran Orang Tua; Peran Guru; Remaja; Teman Sejawat.
References
Ardhiyanti, L. P., & Rosita, E. (2021). Pengaruh Antara Peran Serta Wali Santri Dengan Pengetahuan Santri Putri Usia 12-19 Tahun Tentang Kesehatan Reproduksi Di Lingkungan Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an Putri Pare-Kediri. Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, 2(2), 55-64.
Azizah, N., Rosyidah, R., & Nastiti, D. (2020). Masa Remaja Dan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Santri Putri Pondok Pesantren Al-Hamdaniyah. Jurnal Penamas Adi Buana, 4(1), 1-4.
Azizah, W., Hasanah, U., & Pakarti, A. T. (2021). Penerapan Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Jurnal Cendikia Muda, 2(4), 607-616.
Cahyani, K. O. A., Agushybana, F., & Nugroho, R. D. (2021). Hubungan Pola Komunikasi Orang Tua Asuh Dengan Pengetahuan Dan Sikap Kesehatan Reproduksi Remaja Panti Asuhan Kabupaten Klaten Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 12(1), 15-25.
Demon, B. P., Hinga, I. A., & Sir, A. B. (2019). Gambaran Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Siswa Sma Di Kota Kupang Tahun 2019. Lontar: Journal Of Community Health, 1(2), 66-75.
Denno, D. M., Hoopes, A. J., & Chandra-Mouli, V. (2015). Effective Strategies To Provide Adolescent Sexual And Reproductive Health Services And To Increase Demand And Community Support. Journal Of Adolescent Health, 56(1), S22-S41.
Esan, D. T., & Bayajidda, K. K. (2021). The Perception Of Parents Of High School Students About Adolescent Sexual And Reproductive Needs In Nigeria: A Qualitative Study. Public Health In Practice, 2, 100080.
Gustiawan, R., Mutmainnah, M., & Kamariyah, K. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Religiusitas Dengan Perilaku Kesehatan Reproduksi Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Ners Indonesia, 2(2), 89-98.
Hamidiyah, A., & Muhasshanah, M. (2020). Aplikasi Screening of Reproductive Health (She) Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Wanita. Jomis (Journal of Midwifery Science), 4(2), 120-131.
Idawati, C. R., Arbi, A., & Liana, I. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seksual Remaja Pada Siswa Sma Negeri 2 Banda Aceh. Nasuwakes: Jurnal Kesehatan Ilmiah, 13(2), 132-146.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Pusdatin Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. diakses dari: Https://Drive.Google.Com/File/D/0bwkfrhra98v1d1nwwlnlztfgcgjyb2lwqxblsf9rou8woti0/View?Resourcekey=0-6bkh0d-Nk_Nq6vbkwqzs0q
Kurniawan, T. P. (2008). Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktek Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Negeri 1 Purbalingga Kabupaten Purbalingga (Doctoral Dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro).
Mbana, I. M. (2019). Analisis Faktor Perilaku Seks Pranikah Remaja Berdasarkan Teori Transcultural Nursing Di Kabupaten Sumba Timur (Doctoral Dissertation, Universitas Airlangga).
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Restiyana, S., Utari, N., & Yuspita, Y. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Sma. Journal of Psychological Perspective, 1(2), 49-57.
Rinta, L. (2015). Pendidikan Seksual Dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif Pada Remaja Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Psikologi Remaja. Jurnal Ketahanan Nasional, 21(3), 163-174.
Rusmiati, D., & Hastono, S. P. (2015). Sikap Remaja Terhadap Keperawanan Dan Perilaku Seksual Dalam Berpacaran. Kesmas, 10(1), 29-36.
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Remaja, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.. 2007. Psikologi Remaja, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sirupa, T. A., Wantania, J. J., & Suparman, E. (2016). Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. E-Clinic, 4(2).
Theresia, F., Tjhay, F., Surilena, S., & Widjaja, N. T. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Jakarta Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 11(2), 101-113.
Untari, A. D. (2018). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Yang Tinggal Di Wilayah Eks Lokalisasi Berdasarkan Teori Transcultural Nursing (Doctoral Dissertation, Universitas Airlangga).
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 12.
Wildayani, D., Rahmayanti, R., Ningsih, W. L., Padma, J., Sujendri, S., Afifah, S., & Musharyadi, F. (2022). Manajemen Kesehatan Reproduksi Remaja Era Digitalisasi 4.0 Di Pesantren Alfalah Kota Padang. Jurnal Abdi Mercusuar, 2(2), 59-64.
Zuliyanti, N. (2023). Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Cegah Perilaku Menyimpang Seksual Di Sman 6 Purworejo. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ibisa, 2(1), 35-39.