Hubungan indeks massa tubuh dan kualitas tidur

Authors

  • Ilvia Rema Viani Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Wahyu Tri Sudaryanto Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.33024/hjk.v18i6.341

Keywords:

Indeks Massa Tubuh (IMT), Kualitas Tidur, Orang Dewasa

Abstract

Background: Sleep is a physiological need like eating, drinking, and breathing. This activity is a basic need that is very important for human function, health, and well-being. Sleep can affect memory, learning, mood, behavior, immunological responses, metabolism, hormone levels, digestive processes, and many other physiological functions. Lack of sleep can cause physical and mental health problems, injuries, decreased productivity, and even increased risk of death. One factor in poor sleep quality is being overweight (obesity).

Purpose: To determine the relationship between body mass index (BMI) and sleep quality.

Method: Observational quantitative descriptive research with a cross-sectional approach, was conducted in Bandar Jaya Village in February-March 2024 on 225 adult participants and sample data collection using the simple random sampling method. The independent variable in this study is body mass index (BMI), while the dependent variable is sleep quality. The research instrument used a questionnaire and BMI measuring instrument. Data analysis used univariate and bivariate Pearson correlation tests with a confidence level of 95%.

Results: The normality test obtained a p value > 0.05, namely the Kolmogorov-Smirnov BMI score of 0.077 and sleep quality of 0.134 so that the data is normally distributed. The BMI and sleep quality variables obtained a significant r count value of 0.215, which means that they are not correlated or related to each other because they have positive or unidirectional properties.

Conclusion: There is no correlation between body mass index (BMI) and sleep quality, but the relationship is negative because the higher the BMI, the lower the sleep quality.

Suggestion: To improve public health and safety, broad support is needed to improve sleep education, screen for sleep disorders, and optimize sleep health through public health interventions, workplace interventions, and expanded sleep health research. In addition, further research should include variables such as stress, medical history, and environment.

 

Keywords: Adults; Body Mass Index (BMI); Sleep Quality.

 

Pendahuluan: Tidur merupakan kebutuhan fisiologis seperti halnya makan, minum, dan bernapas. Aktivitas ini menjadi kebutuhan dasar yang penting untuk fungsi manusia, kesehatan dan kesejahteraan hidup. Tidur dapat berdampak pada memori, pembelajaran, suasana hati, perilaku, respon imunologi, metabolisme, kadar hormon, proses pencernaan, dan masih banyak lagi fungsi fisiologis lainnya. Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, cedera, penurunan produktivitas, bahkan peningkatan risiko kematian. Salah satu faktor buruknya kualitas tidur karena berat badan yang berlebih (obesitas).

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dan kualitas tidur.

Metode: Penelitian deskriptif kuantitatif observasional menggunakan pendekatan cross-sectional, dilakukan di Kelurahan Bandar Jaya pada Februari-Maret 2024 kepada orang dewasa sebanyak 225 partisipan dan pengumpulan data sampel menggunakan metode simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah indeks massa tubuh (IMT), sedangkan variabel terikat yaitu kualitas tidur. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan alat ukur IMT. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat uji korelasi Pearson taraf keyakinan 95%.

Hasil: Uji normalitas didapatkan p-value > 0.05 yaitu skor IMT Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.077 dan kualitas tidur 0.134, sehingga didapatkan data yang berdistribusi normal.  Variabel IMT dan kualitas tidur mendapatkan nilai r hitung signifikan 0.215, artinya tidak berkorelasi atau tidak berhubungan satu sama lain karena memiliki sifat positif atau searah.

Simpulan: Tidak ada hubungan antara variabel indeks massa tubuh (IMT) dengan kualitas tidur, namun bersifat negatif karena semakin tinggi IMT, maka kualitas tidur pun semakin menurun. 

Saran: Dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, dukungan luas diperlukan untuk meningkatkan pendidikan tidur, skrining gangguan tidur, dan mengoptimalkan kesehatan tidur melalui intervensi kesehatan masyarakat, tempat kerja, dan memperluas penelitian kesehatan tidur. Selain itu, penelitian selanjutnya agar menambah variabel seperti, stres, riwayat penyakit, dan lingkungan.

 

Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT); Kualitas Tidur; Orang Dewasa.

References

Acosta, M. T. (2019). Sueño, memoria y aprendizaje. Medicina (Buenos Aires), 79, 29-32.

Arum, W. D. M. (2014). Hubungan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar leher dengan kualitas tidur. Diakses dari: https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/42902

Hapsari, A., & Kurniawan, A. (2019). Efektivitas cognitive behavior therapy (cbt) untuk meningkatkan kualitas tidur penderita gejala insomnia usia dewasa awal. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 12(3), 223-235.

Hulwani, N., & Desreza, N. (2022). Hubungan Stres Akademik dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Tingkat Akhir di Universitas Abulyatama Tahun 2022. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 8(2), 1536-1544.

Kadier, K., Qin, L., Ainiwaer, A., Rehemuding, R., Dilixiati, D., Du, Y. Y., & Ma, Y. T. (2022). Association of sleep-related disorders with cardiovascular disease among adults in the United States: a cross-sectional study based on national health and nutrition examination survey 2005–2008. Frontiers in Cardiovascular Medicine, 9, 954238.

Karastergiou, K., Smith, S. R., Greenberg, A. S., & Fried, S. K. (2012). Sex differences in human adipose tissues–the biology of pear shape. Biology of sex differences, 3, 1-12.

Kawasaki, Y., Kitamura, E., & Kasai, T. (2023). Impact of body composition on sleep and its relationship with sleep disorders: current insights. Nature and Science of Sleep, 375-388.

Lee, S. Y., Ju, Y. J., Lee, J. E., Kim, Y. T., Hong, S. C., Choi, Y. J., & Kim, H. Y. (2020). Factors associated with poor sleep quality in the Korean general population: providing information from the Korean version of the Pittsburgh Sleep Quality Index. Journal of affective disorders, 271, 49-58.

Lemamsha, H., Randhawa, G., & Papadopoulos, C. (2019). Prevalence of overweight and obesity among Libyan men and women. BioMed research international, 2019(1), 8531360.

Lin, X., & Li, H. (2021). Obesity: epidemiology, pathophysiology, and therapeutics. Frontiers in endocrinology, 12, 706978.

Memon, J., & Manganaro, S. N. (2021). Obstructive sleep-disordered breathing.[Updated 2020 Aug 14]. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Nasional Heart, Lung and Blood Institute. (2020). Advancing Heart, Lung, Blood, And Sleep Research. Diakses dari: https://www.nhlbi.nih.gov/sites/default/files/publications/Advancing_Heart_Lung_Blood_Sleep_Research.pdf

Nation Library of Medicine. (2022). Sleep and your health. Diakses dari: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000871.htm

National Sleep Foundation. (2018). Sleep Quality and Sleep Disorders. Diakses dari: https://www.thensf.org/

Nelson, K. L., Davis, J. E., & Corbett, C. F. (2022). Sleep quality: An evolutionary concept analysis. In Nursing forum (Vol. 57, No. 1, pp. 144-151).

Paramitha, R., Shifa, N. A., & Afrina, R. (2023). Indeks Massa Tubuh Berhubungan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Keperawatan di Universitas Indonesia Maju. Jurnal Antara Keperawatan, 6(1), 35-43.

Pramita, Y. (2013). Ayat-Ayat Sehat. Yogyakarta: Pro U-Media. ISBN : 978-602-7820-08-1.

Rahman, U. B., & Rahadi, P. (2012). 44 hubungan obesitas dengan risiko obstructive sleep apnea (OSA) pada remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 8(1).

Rohmah, W. K. (2020). Determinan kualitas tidur pada santri di pondok pesantren. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 3), 649-659.

Rosdianti, Y., Herlina, H., & Hasanah O. (2018). Hubungan activity of daily living (ADL) dengan kualitas tidur pada lansia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru. https://digilib.unri.ac.id/index.php?p=show_detail&id=74607&keywords=

Sari, H. R. A. (2022). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Psychological Distress Pada Mahasiswa Universitas X. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2).

Sastrawan, I. M. A., & Griadhi, I. P. A. (2017). Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Daya Konsentrasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Medika, 6(8), 2-8.

Sukmawati, N. M. H., & Putra, I. G. S. W. (2019). Reliabilitas kuesioner pittsburgh sleep quality index (Psqi) versi bahasa Indonesia dalam mengukur kualitas tidur lansia. WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 3(2), 30-38.

Syamsoedin, W. K. P., Bidjuni, H., & Wowiling, F. (2015). Hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Negeri 9 Manado. Jurnal Keperawatan, 3(1).

Published

2024-08-23

How to Cite

Viani, I. R., & Sudaryanto, W. T. (2024). Hubungan indeks massa tubuh dan kualitas tidur . Holistik Jurnal Kesehatan, 18(6), 788–794. https://doi.org/10.33024/hjk.v18i6.341