Health literacy dengan perilaku menstrual hygiene pada remaja putri di SMA Majalengka
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i5.324Keywords:
Health Literacy, Menstrual Hygiene, Remaja PutriAbstract
Background: Health literacy among the Indonesian adolescent population is still quite low. Adolescent girls who do not receive sufficient health information show poor menstrual hygiene habits. This increases the risk of reproductive tract infections in adolescent girls.
Purpose: To determine the relationship between health literacy and menstrual hygiene behavior.
Method: Correlational descriptive research conducted on young women from one of the high schools in Majalengka was carried out on 24-28 February 2023. The total sample was 289 adolescent girls selected using the proportional stratified random sampling technique. The instruments used in this research were the HLS-EU-16Q and the menstrual hygiene questionnaire. The data analysis used was univariate data analysis and the Spearman Rank test.
Results: Based on the Spearman Rank hypothesis analysis test data, a significance value or Sig was obtained. (2-tailed) of 0.001 (<0.05) Ha is accepted, so there is a significant relationship between health literacy and menstrual hygiene behavior in adolescent girls. The strong relationship between health literacy and menstrual hygiene behavior in young women is 0.900, meaning there is a very strong relationship between the two variables, while the direction of the relationship between the two variables is positive.
Conclusion: There is a significant relationship between health literacy and menstrual hygiene. The higher the health literacy, the better the menstrual hygiene behavior.
Suggestion: It is hoped that future researchers can consider other variables that may have an impact on menstrual hygiene behavior. Additionally, this can be expanded by identifying programs that can improve these two variables
Keywords: Adolescent Girls; Health Literacy; Menstrual Hygiene.
Pendahuluan: Health literacy pada populasi remaja Indonesia masih cukup rendah. Remaja putri yang kurang mendapatkan informasi kesehatan menunjukkan kebiasaan menstrual hygiene yang buruk. Hal ini meningkatkan risiko kejadian infeksi saluran reproduksi pada remaja putri.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan health literacy dengan perilaku menstrual hygiene.
Metode: Penelitian deskriptif korelasional yang dilakukan pada remaja putri di salah satu SMA di Majalengka dilaksanakan pada 24-28 Februari 2023. Jumlah sampel sebanyak 289 remaja putri, dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu HLS-EU-16Q dan kuesioner menstrual hygiene. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data univariat dan uji Rank Spearman.
Hasil: Berdasarkan data uji analisis hipotesis Spearman Rank, nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0.001 (<0.05) Ha diterima, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara health literacy dengan perilaku menstrual hygiene pada remaja putri. Tingkat kekuatan hubungan antara health literacy dengan perilaku menstrual hygiene pada remaja putri adalah sebesar 0.900, berarti terdapat korelasi yang sangat kuat antara kedua variabel, sedangkan arah hubungan yang terdapat diantara kedua variabel yaitu memiliki arah hubungan yang positif.
Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara health literacy dengan menstrual hygiene. Semakin tinggi health literacy maka semakin baik pula perilaku menstrual hygiene.
Saran: Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mungkin berdampak pada perilaku menstrual hygiene. Selain itu, dapat diperluas dengan mengidentifikasi program yang dapat meningkatkan kedua variabel.
Kata Kunci: Health Literacy; Menstrual Hygiene; Remaja Putri.