Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD di Lab School UNAI
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i2.312Keywords:
Kesehatan Gigi dan Mulut, Pengetahuan, PerilakuAbstract
Background: The dental and oral health of children in Indonesia is very worrying and needs serious attention from health workers. People often ignore dental and oral health, even though dental and oral health is the beginning of the entry of bacteria and germs that can disrupt other body organs. Maintaining healthy oral and dental health in children is very important to prevent dental disease.
Purpose: To determine the relationship between knowledge and oral health care behavior.
Method: This type of quantitative research uses a correlational descriptive design with a cross sectional study method. This research was carried out on December 7 2023 involving students in grades 5-6 at the UNAI Lab School. The sampling technique used total sampling with a sample size of 35 students. The dependent variable in this study is dental and oral care behavior, while the independent variable is the level of students' knowledge about dental and oral care. The analysis used was univariate and bivariate. The statistical test used is the chi square test.
Results: Knowledge about dental and oral health care in children is in the good category, with an average of 90.88, while behavior regarding dental and oral health care is in the adequate category at 57.1%. There is no significant relationship between knowledge and oral health care behavior because the p-value obtained is 0.267.
Conclusion: Having extensive knowledge does not mean having good behavior. This can be influenced by several factors, one of which is personal experience. Personal experiences influence daily habits which can influence their attitudes and perceptions of social stimuli. Apart from that, it also influences everyone's consciousness. If high awareness and a positive attitude will result in good behavior, and vice versa.
Suggestion: For schools to make dental health education programs more attractive by providing health education, so that students' behavior and knowledge become better and of better quality. Future researchers should use samples and provide interventions in the form of health education after collecting data so that the research can further increase awareness and encouragement to children.
Keywords: Behavior; Dental and Oral Health; Knowledge.
Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut anak di Indonesia sangat memprihatinkan dan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari tenaga kesehatan. Orang sering mengabaikan kesehatan gigi dan mulut, padahal kesehatan gigi dan mulut itu merupakan awal masuknya bakteri dan kuman yang dapat mengganggu organ tubuh lainnya. Menjaga kesehatan gigi dan mulut yang sah pada anak sangat penting untuk mencegah penyakit gigi.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan terhadap perilaku perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Metode: Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain deskriptif korelasional dengan metode studi cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada 7 Desember 2023 yang melibatkan siswa kelas 5-6 di Lab School UNAI. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 siswa. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku perawatan gigi dan mulut, sedangkan variabel independen adalah tingkat pengetahuan siswa tentang perawatan gigi dan mulut. Analisis yang digunakan univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan yaitu uji chi Square.
Hasil: Pengetahuan tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak dalam kategori baik, dengan rata-rata 90.88, sedangkan perilaku tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut termasuk ke dalam kategori cukup sebesar 57.1%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perilaku perawatan kesehatan gigi dan mulut karena p-value yang didapat sebesar 0.267.
Simpulan: Memiliki pengetahuan yang luas belum berarti berperilaku baik. Hal Ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi mempengaruhi kebiasaan sehari-hari yang dapat mempengaruhi sikap dan persepsi mereka terhadap rangsangan sosial. Selain itu, juga berpengaruh pada kesadaran setiap orang. Jika kesadaran tinggi dan sikap yang positif akan menghasilkan perilaku yang baik, begitupun sebaliknya.
Saran: Kepada pihak sekolah agar menjadikan program pendidikan kesehatan gigi menjadi lebih menarik dengan memberikan penyuluhan kesehatan, sehingga perilaku dan pengetahuan siswa menjadi lebih baik dan berkualitas. Peneliti selanjutnya agar menggunakan sampel dan memberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan setelah mengambil data agar penelitian tersebut lebih meningkatkan kesadaran dan dorongan kepada anak.
Kata kunci: Kesehatan Gigi dan Mulut; Pengetahuan; Perilaku.