Penggunaan metronom untuk optimalisasi pelatihan resusitasi jantung paru dengan manekin: A systematic literature review

Authors

  • Rismah Rismah Program Studi Magister Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman
  • Iwan Purnawan Program Studi Magister Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.33024/hjk.v18i4.159

Keywords:

Kompresi Dada, Metronom, Resusitasi Jantung Paru

Abstract

Background: Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) is an emergency action that is very important to increase the chances of survival of someone who experiences cardiac arrest. CPR guidelines generally recommend a specific chest compression rate of around 100-120 compressions per minute. The metronome provides consistent sound guidance, helping trainees measure and maintain the correct pace during practice. This can reduce the risk of errors in providing inadequate chest pressure.

Purpose: To assess whether use of a metronome can improve participants' skills in maintaining chest compression rates in accordance with CPR guidelines.

Method: Systematic literature review (SLR) databases PubMed and Google Scholar use the keywords chest compression, metronome, and cardiopulmonary resuscitation. Researchers determined relevant and specific questions to dig deeper into this problem, "Does a metronome have a good and positive impact when used during CPR simulations or treatment?" This research uses Preferred Reporting Items for Literature Review and Meta-Analysis (PRISMA) for selecting articles to be reviewed.

Results: The metronome on the CPR mannequin can be a tool that facilitates synchronization of resuscitation steps between team members. This can increase speed and coordination in handling emergency situations.

Conclusion: That the use of a metronome in cardiopulmonary resuscitation (CPR) training provides significant benefits. The metronome is a very useful tool in the context of CPR training, both for medical personnel and lay people.

 

Keywords: Chest Compression; Metronome; Cardiopulmonary Resuscitation.

 

Pendahuluan: Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan sebuah tindakan darurat yang sangat penting untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup seseorang yang mengalami henti jantung. Pedoman RJP umumnya merekomendasikan laju kompresi dada yang spesifik, yaitu sekitar 100-120 kompresi per menit. Metronom memberikan panduan suara yang konsisten, membantu peserta pelatihan untuk mengukur dan memelihara kecepatan yang benar selama latihan. Hal ini dapat mengurangi risiko kesalahan dalam memberikan tekanan dada yang tidak memadai.

Tujuan: Untuk menilai apakah penggunaan metronom dapat meningkatkan keterampilan peserta dalam memelihara kecepatan kompresi dada yang sesuai dengan pedoman RJP.

Metode: Systematic literature review (SLR) basis data PubMed dan Google Scholar menggunakan kata kunci kompresi dada, metronome, dan resusitasi jantung paru. Peneliti menentukan pertanyaan yang relevan dan spesifik untuk menggali lebih dalam permasalahan ini “Apakah metronom memiliki dampak yang baik dan positif apabila digunakan pada saat simulasi maupun perlakuan RJP?”. Penelitian ini menggunakan Preferred Reporting Items for Literature Review and Meta-Analysis (PRISMA) untuk seleksi artikel yang akan di review.

Hasil: Metronom pada manekin RJP dapat menjadi alat bantu yang memfasilitasi sinkronisasi langkah-langkah resusitasi diantara anggota tim. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan koordinasi dalam menangani keadaan gawat darurat.

Simpulan: Penggunaan metronom dalam pelatihan resusitasi jantung paru (RJP) memberikan manfaat yang signifikan. Metronom menjadi alat yang sangat berguna dalam konteks pelatihan RJP, baik untuk tenaga medis maupun orang awam.

 

Kata Kunci: Kompresi Dada; Metronom; Resusitasi Jantung Paru.

Published

2024-06-19

How to Cite

Rismah, R., & Purnawan, I. (2024). Penggunaan metronom untuk optimalisasi pelatihan resusitasi jantung paru dengan manekin: A systematic literature review. Holistik Jurnal Kesehatan, 18(4), 493–501. https://doi.org/10.33024/hjk.v18i4.159