Faktor yang berhubungan dengan perilaku diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS
DOI:
https://doi.org/10.33024/hjk.v18i7.367Keywords:
HIV/AIDS, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), Perilaku DiskriminasiAbstract
Background: One of the obstacles in preventing and dealing with HIV/AIDS is the emergence of discriminatory behavior from the community towards sufferers. This discriminatory behavior causes unreasonable and unfair actions towards HIV/AIDS sufferers.
Purpose: To determine the factors associated with discriminatory behavior towards HIV/AIDS sufferers.
Method: Cross-sectional research design using data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey with Chi Square bivariate data analysis and multivariate analysis using logistic regression. The sample used in this study was 10.006 respondents. The independent variables in this study were age, gender, education level, place of residence, wealth index, employment status, exposure to information media, and level of knowledge.
Results: Approximately 78.3% of respondents have discriminatory behavior towards HIV/AIDS sufferers. Factors related to discriminatory behavior towards HIV/AIDS sufferers are education level, place of residence, wealth index, employment status, exposure to information media, and level of knowledge. Logistic regression test showed that respondents with good knowledge about HIV (OR= 1.651.378; 95% CI= 939.611-2.902.318), exposure to information media (OR= 723.320; 95% CI= 397.847-1.315.057), and low education level (OR= 3.534; 95% CI= 1.316-9.486) are more at risk of discriminatory behavior than others.
Conclusion: Discriminatory behavior towards HIV/AIDS sufferers is still high. This condition is influenced by several factors including place of residence, wealth index, and employment status. The most dominant variables influencing discriminatory behavior towards HIV/AIDS sufferers are education level, exposure to information media, and knowledge level. Meanwhile, there is no significant relationship between age and gender.
Suggestion: Health workers should always actively approach the community by increasing counseling and socialization activities regarding HIV/AIDS so that the community gets correct and clear information about HIV/AIDS, so that it can reduce the stigma and discrimination that occurs towards HIV/AIDS sufferers.
Keywords: Discriminatory Behavior; HIV/AIDS; People with HIV/AIDS.
Pendahuluan: Salah satu hambatan dari usaha pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS adalah munculnya perilaku diskriminasi dari masyarakat terhadap penderita. Perilaku diskriminasi tersebut menyebabkan tindakan yang tidak wajar dan tidak adil terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS.
Metode: Desain penelitian cross sectional menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 dengan analisis data bivariat Chi Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10.006 responden. Variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tempat tinggal, indeks kekayaan, status pekerjaan, keterpaparan media informasi, dan tingkat pengetahuan.
Hasil: Sekitar 78.3% responden memiliki perilaku diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS. Didapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS adalah tingkat pendidikan, tempat tinggal, indeks kekayaan, status pekerjaan, keterpaparan media informasi, dan tingkat pengetahuan. Uji regresi logistik menunjukkan responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang HIV (OR= 1.651.378; 95% CI= 939.611-2.902.318), keterpaparan media informasi (OR= 723.320; 95% CI= 397.847-1.315.057), dan tingkat pendidikan rendah (OR= 3.534; 95 % CI= 1.316-9.486) lebih berisiko terhadap perilaku diskriminasi dibandingkan lainnya.
Simpulan: Perilaku diskriminasi terhadap ODHA masih tinggi, kondisi ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain tempat tinggal, indeks kekayaan, dan status pekerjaan. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap perilaku diskriminasi terhadap ODHA adalah variabel tingkat pendidikan, keterpaparan media informasi, dan tingkat pengetahuan. Sementara variabel usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan.
Saran: Bagi petugas kesehatan agar selalu aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan meningkatkan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi mengenai penyakit HIV/AIDS, agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan jelas terkait penyakit HIV/AIDS, sehingga dapat mengurangi stigma dan diskriminasi yang terjadi terhadap ODHA.
Kata Kunci: HIV/AIDS; Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA); Perilaku Diskriminasi.
References
Anggeria, E., Andela, R., Purnomo, D., Kristiani, E., & Baene, P. B. (2021). Melaksanakan Pelatihan Stop Stigma Dan Diskriminasi Terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). 3(3), 53–54.
Arifin, H., Ibrahim, K., Rahayuwati, L., Herliani, Y. K., Kurniawati, Y., Pradipta, R. O., Sari, G. M., Ko, N. Y., & Wiratama, B. S. (2022). HIV-related knowledge, information, and their contribution to stigmatization attitudes among females aged 15–24 years: regional disparities in Indonesia. BMC Public Health, 22(1), 1–11.
Aswar, A., Munaing, M., & Justika, J. (2020). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Kualitas Hidup ODHA di Kota Makassar KDS Saribattangku. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 11(1), 80.
Harahap, S. (2021). Edukasi Tentang Non Stigma Dan Diskriminatif Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Bagi Petugas Kesehatan Di Klinik Utama Atlantis Kompleks Mmtc Deli Serdang. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 8–13.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). HIV AIDS. Diakses dari: https://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2023/06/FINAL_6072023_Layout_HIVAIDS-1.pdf
Kurniyanti, M. A. (2021). Hubungan Stigma Diri Dengan Kepatuhan Minum Obat Arv Pada Orang Dengan Hiv/Aids (Odha). Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 10(1), 42–51.
Menggawanti, E., Faridah, I., & Afiyanti, Y. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi Dengan Stigma Masyarakat Terhadap Odha Berdasarkan Usia Dan Pendidikan Di Indonesia Tahun 2020 Relationship Levels Of Knowledge And Perceptions With Community Stigma On Plwha Based On Age And Education In Indonesia. Nusantara Hasana Journal, 1(1), 85–94.
Nursalam, N., Sukartini, T., Arifin, H., Pradipta, R. O., Mafula, D., & Ubudiyah, M. (2021). Determinants of the Discriminatory Behavior Experienced by People Living with HIV in Indonesia: A Cross-sectional Study of the Demographic Health Survey. The Open AIDS Journal, 15(1), 1–9.
Oliviawati, M., Bunga, D. N. F. H., Pelawi, A. M. P., (2020). Jurnal Penelitian Perawat Profesional Pencegahan Tetanus. British Medical Journal, 2(5474), 1333–1336.
Sabrina, E., & Sianturi, S. R. (2023). Karakteristik dan Perilaku Stigma Perawat Terhadap Pasien HIV / AIDS. Jurnal Keperawatan Cikini, 4(2), 185–196.
Sadarang, R. A. I. (2022). Prevalence and Factors Affecting Discrimination Towards People Living With HIV/AIDS in Indonesia. Journal of Preventive Medicine and Public Health, 55(2), 205–212.
Salami, S., Muvira, A. A., & Yualita, P. (2021). Studi Kualitatif Strategi Koping Penderita HIV AIDS di Kota Bandung. Faletehan Health Journal, 8(01), 22–30.
Simanjuntak, G. V., Saragih, M., Hasibuan, E. K., & Pardede, J. A. (2020). Stop Stigma Dan Diskriminasi Odha. Jurnal Abdimas Mutiara, 1(1), 24–29.
Suantari, D. (2021). Misconceptions and stigma against people living with HIV/AIDS: A cross-sectional study from the 2017 Indonesia Demographic and Health Survey. Epidemiology and Health, 43, 1–7.
Suryani, N. K. N., & Siregar, K. N. (2021). Pengetahuan tentang HIV/AIDS dan Diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS pada Wanita Usia Subur di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 20(3), 104–110.
Syukaisih, S., Alhidayati, A., & Oktaviany, W. (2022). Analisis Stigma Dan Diskriminasi Masyarakat Terhadap Orang Dengan Hiv/Aids (Odha) Di Kabupaten Indragiri Hulu. Menara Ilmu, 16(2), 86–97.
Utami, W. N., Hutami, M. S., Hafidah, F., & Pristya, T. Y. R. (2020). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Stigma dan Diskriminasi kepada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS): Systematic Review. Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT) IAKMI, 1(1), 25–26.
World Health Organization. (2023a). HIV and AIDS. Diakses dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids?gad_source=1&gclid=CjwKCAiA3JCvBhA8EiwA4kujZvJYGsyJ8npqQT2qxI03PXfPX90L1ro5840T7bOo4itRZTOa6y0JFBoC9ycQAvD_BwE
World Health Organization. (2023b). HIV statistics, globally and by WHO region. Diakses dari: https://cdn.who.int/media/docs/default-source/hq-hiv-hepatitis-and-stis-library/j0294-who-hiv-epi-factsheet-v7.pdf?sfvrsn=5cbb3393_7
Yunita, E. P., Winarsih, S., & Deasury, N. R. (2020). Pengaruh Lama Penggunaan Kombinasi ARV (TDF+3TC+EFV) terhadap Jumlah Sel CD4+ Pasien HIV/AIDS. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 9(3), 219.